Monday, August 8, 2011

" keindahan kini tak lagi dilestarikan "

keindahan...
siapa yang tak ingin suatu keindahan ?...
bukankah keindahan itu asri ?..
bukankah keindahan itu tenang ?..
bukankah keindahan itu sejuk, nyaman dan tentram ?..
alangkah menakjubkan suatu keindahan..
bukankah kita indah ?..
indah yang mengindahkan keindahan...
saat anda merasa sakit...
anda membutuhkan suatu proses..
jika anda sehat bahkan aman bukankah suatu keindahan  ?..
indah bagi anda yang mengindahkan..
sakit bagi anda yang menyakiti..
seandainya..
keindahan tetap tersenyum..
seandainya..
keindahan pada tempatnya..
seandainya..
penghuni keindahan mengindahkan..
maka keindahan semakin tak terpungkiri..

jika anda ingin hidup indah..
jagalah hal yang mengindahkan anda, orang lain, dan tempat yang membuatmu indah..
mari tanam sejuta keindahan..
dengan awal yang indah..

* Renungan *


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ

Wahai Tuhanku, aku ini tidak pantas menjadi penghuni surga. namun aku tidak akan kuat terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah tobatku dan ampunilah dosa-dosaku. Sesungguhnya hanya Engkau pengampun dosa-dosa besar...


Wahai tuhan kami,kami telah bersalah(menganiyaya diri kami sendiri).Dan sekirannya engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami,niscaya dan pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.. 
          Lantas kepada siapa lagi hamba Meminta dan Memohon selain Engkau..?
          hanya kepada-Mu lah Kami Memohon 
          hanya kepada-Mu lah Kami Kembali..


        

          
           

       

      

Sunday, August 7, 2011

" beranjak gitar ingin menjadi penyair mandolin, bahkan sitar "

setiap nada..
notasi tangga beralun-alun..
kebahagiaan setiap mayoritas nada..
menjelaskan..
bahwa begitu menyenangkannya alunan suatu kesemangatan ..
kesedihan setiap minoritas nada..
mengingatkan..
bahwa begitu memilukan suatu perjuangan yang teramat panjang..
tak ada kebahagiaan..
tanpa suatu kesedihan..
bahkan..
tak ada kesedihan..
tanpa suatu kebahagiaan..
seperti nada..
seperti irama mayoritas dan minoritas..
setiap langkah..
tertuju pada berbagai irama..


irama yang teralun-alun..
menjadi persamaan..
terkadang terbunuh bahkan membunuh..
namun tetap sama..
tetap terbunuh..

Rumah Keindahan





















    Rumah ku..
    saat diri ku bermain..
    ku tinggalkan kamu..
    ku lupakan kamu..
    ku arungi setiap helaan nafas..
    langkah kananku berjalan perlahan...
    langkah kiriku berjalan mempercepat..

    aduhai..
    kesenangan akan lupa diri..
    tak mengingatkan aku pada surga rumah ku..
    disaat aku meninggalkannya..
    sang pembuat rumah selalu hadir...
    tanpa aku sadari..
    yang sebenarnya aku sadari...
    namun seolah aku tak mengetahui..

    aku berjalan perlahan..
    terintis air mata..
    lari dengan tak terbata..
    terus meringgis..
    didalam rumahku..
    rumahku berlumut..
    rumahku berjamur..
    rumahku tertumpuk puing-puing ketajaman..
    atapmu terbongkar dan teramat panas ku rasakan..

    aku terjerit,,
    aku merintih..
    aku tak menjagamu..
    aku menyia-nyiakanmu..
    sesalku..
    teramat sesalku..

    dan kini ku sadari..
    setiap reruntuhan tak bertiang ..
    setiap landasan tak bertiang..
    setiap reruntuhan yang bersatu dengan landasan..
    aku tak bisa berdiri..
    ujar ku dengan pengharapan
..
    tanpa kamu yang mendirikan..

    jagalah aku..
    tanamlah tumbuhan terkecil
    sampai terbesar di sekelilingku..
    perlahanlah..
    ia akan tumbuh
    ujar rumahku...